Fenomena quiet quitting (karyawan yang bekerja seperlunya) tengah menjadi tantangan besar bagi banyak perusahaan. Studi menunjukkan 50% pekerja AS telah berhenti memberikan usaha lebih di tempat kerja. Bagaimana perusahaan bisa menghadapi tantangan ini dan memperahankan talenta terbaik mereka? Jawabannya adalah: Cross Skilling. Lalu apa itu Cross Skilling? Mari kita bahas lebih lanjut.
Apa Itu Cross Skilling?
Cross skilling atau cross training adalah pendekatan pelatihan yang berfokus pada pengembangan keterampilan baru bagi karyawan, agar mereka bisa menangani berbagai tanggung jawab di luar peran mereka saat ini. Contohnya, seorang ahli media sosial bisa belajar tentang SEO untuk meningkatkan kemampuan digital marketing secara keseluruhan.
Dengan bentuk skilling ini, karyawan tidak terpaku pada satu bidang saja. Mereka memiliki fleksibilitas untuk belajar dan melakukan tugas di luar keahlian utama mereka. Hal ini membuat mereka tetap relevan di pasar yang terus berubah, dan membuka peluang untuk berpindah peran di dalam perusahaan.
6 Manfaat Utama Cross Skilling
Investasi dalam cross-skilling menawarkan beragam manfaat, antara lain:
- Mengurangi tingkat keluar masuk karyawan
- Memberi kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan diri
- Menghemat biaya perekrutan
- Mitigasi risiko hambatan dalam berbagai proses
- Meningkatkan produktivitas kolaboratif
- Menciptakan tenaga kerja yang lebih gesit
4 Langkah Merancang Program Cross Skilling Efektif
- Definisikan Peran dan Kemampuan yang Dibutuhkan Identifikasi peran-peran baru yang muncul seiring dengan perkembangan digital. Tentukan tanggung jawab masing-masing peran dan buat katalog keterampilan yang dibutuhkan untuk setiap peran.
- Cocokkan Karyawan dengan Peluang Cross Skilling Gunakan katalog keterampilan untuk menentukan karyawan mana yang paling cocok untuk menerima tanggung jawab baru. Bicarakan minat dan aspirasi karir mereka agar program cross-skilling selaras dengan tujuan mereka.
- Pilih Metode Pembelajaran Terbaik Rancang jalur pembelajaran yang komprehensif, menggunakan berbagai format seperti blog, webinar, video, dan lain-lain. Pilih metode yang paling sesuai, apakah itu pelatihan langsung oleh instruktur, pembelajaran mandiri, atau kombinasi keduanya (hybrid learning).
- Ukur Dampak Program Cross-Skilling Kumpulkan umpan balik dari karyawan untuk mengevaluasi efektivitas program. Gunakan informasi ini untuk memperbaiki program dan memastikan hasil yang maksimal.
Mengatasi Tantangan Cross Training
Pastikan program cross training dimulai dengan transparan. Pilih peserta berdasarkan pengetahuan dasar, kemauan untuk bertanggung jawab, dan kinerja secara keseluruhan.
Cross skilling adalah strategi efektif untuk memaksimalkan potensi talenta yang ada. Dengan berfokus pada pengembangan karyawan, perusahaan dapat meningkatkan retensi dan meraih hasil terbaik. Teknologi yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan program cross-skilling yang berdampak.