Menurut LinkedIn Learning, hampir 70% karyawan lebih memilih pelatihan langsung di tempat kerja. Selain itu, 94% karyawan merasa mereka akan bertahan lebih lama di perusahaan jika mereka terlibat dalam program pembelajaran dan pengembangan. Sebuah laporan dari Lorman juga menyebutkan bahwa 70% karyawan akan meninggalkan pekerjaan mereka untuk posisi lain yang menawarkan program pelatihan dan pengembangan.
Pelatihan yang efektif harus fokus pada pengembangan keterampilan karyawan. Untuk itu, kita memerlukan dasar yang kuat dalam menentukan dan menciptakan sesi pelatihan. Di sinilah peran Training Need Analysis (TNA).
Lalu, apa Itu TNA (Training Need Analysis)?
Training Need Analysis (TNA) adalah proses untuk menentukan jenis pelatihan yang diperlukan oleh karyawan dalam periode tertentu agar mereka dapat menunjukkan kinerja dan produktivitas yang lebih baik. Tujuan utama TNA adalah mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan di berbagai bidang dan memberdayakan karyawan untuk meningkatkan efisiensi kerja mereka. Selain itu, kepuasan karyawan juga perlu diperhatikan.
Bagaimana TNA Membantu Perusahaan
TNA membantu perusahaan dalam berbagai cara. Dengan mengetahui kebutuhan pelatihan, perusahaan dapat merancang program yang tepat untuk mengisi kesenjangan pengetahuan dan keterampilan, sehingga meningkatkan kinerja keseluruhan. Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan TNA:
1. Penilaian Karyawan
Penilaian karyawan dapat dilakukan melalui berbagai metode seperti tes keterampilan, penilaian perilaku, tes kemampuan, dan analisis kesenjangan. Platform seperti PrepAI dapat membantu mengotomatisasi proses pembuatan penilaian.
2. Umpan Balik 360 Derajat
Metode ini melibatkan pengumpulan umpan balik dari berbagai tingkatan, termasuk penilaian diri sendiri, rekan kerja, supervisor, dan manajer. Data yang terkumpul dapat digunakan untuk merancang program pelatihan yang komprehensif.
3. Kuesioner Analisis Kebutuhan Pelatihan
Kuesioner TNA adalah survei singkat dan sederhana yang sangat efektif. Dalam survei ini, karyawan diminta untuk menilai diri mereka sendiri dan menandai keterampilan yang mereka anggap perlu untuk pekerjaan mereka.
4. Laporan Manajemen Kinerja
Tim manajemen dan HR biasanya membuat laporan manajemen kinerja tahunan atau setengah tahunan untuk setiap karyawan. Laporan ini berisi informasi penting yang dapat membantu dalam merancang program pelatihan yang lebih baik.
5. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). Analisis ini dapat dilakukan pada tingkat makro atau mikro untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang kinerja perusahaan dan karyawan.
Kesimpulan
Analisis Kebutuhan Pelatihan (TNA) adalah alat penting dalam memastikan bahwa karyawan mendapatkan pelatihan yang mereka butuhkan untuk berkembang dan berkontribusi lebih baik bagi perusahaan. Dengan metode yang tepat, departemen Learning & Development dapat merancang program pelatihan yang tidak hanya mengisi kesenjangan keterampilan, tetapi juga meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan. Investasi dalam pengembangan karyawan adalah investasi dalam masa depan perusahaan.